Karena sebelumnya tidak pernah ada masalah pakai wifi.id,
maka pada tanggal 23 Desember kemarin, kuputuskan untuk kembali beli layanan
internet 24 jam seharga Rp 5000. Sebelum-sebelumnya selalu pakai voucher,
pernah beli pakai pulsa waktu masih pakai *****at, dan karena sekarang sudah pakai Telkomsel, maka aku
belinya lewat SMS saja.
Kukira semua baik-baik saja. Tapi ternyata ketika aku
berangkat ke wifi corner, kaget sekali karena username dan password tidak bisa
dipakai. Selalu login failed. Begitu terus, walau laptop berkali-kali aku
restart, sleep, atau bahkan shut down. Pada akhirnya aku coba loginkan pakai
HP, ternyata sama saja. Berarti bukan salah perangkatnya dong ya? :/
Akhirnya telepon CS. Sempat dua kali telepon sana, dan ketika
oleh sana dicoba, katanya bisa. Aku disuruh login lagi. Begitu aja terus. Nggak
terasa kalau ditotal percakapannya bisa sampai setengah jam. Dan yang aku nggak
tahu, pulsaku kesedot habis 25ribu! Entah aku bodoh atau nggak, kukira telepon
CS itu gratis jadi aku nggak begitu masalah telepon dalam waktu lama. Rasanya kepala
meledak saking jengkelnya. Akhirnya kuputuskan untuk ganti wifi corner, sampai
ganti dua lokasi lain! Kukira mungkin yang salah sinyal tempatnya, ternyata
sama saja. Itu bisa menjelaskan sih kenapa pengunjung lain kelihatan baik-baik
saja, ternyata memang cuma punyaku saja yang bermasalah.
Di lokasi wifi id
terakhir, aku buka laptop, konek ke hotspot hp ku, dan complain lewat FB Telkom
Care. Disitu, karena sudah kesel banget ya, sampe nangis deh. Jariku ngetik di
keyboard keras banget waktu ketik pesan itu. Ya sudah habis meluapkan
kekesalan, aku pulang.
Intinya, selain menjelaskan rincian permasalahan, aku juga
kasih solusi. Aku ingin pulsaku yang 25+5 ribu itu dibalikin saja sih. Karena yang
25 ribu kemungkinan tidak akan balik, maka aku bilang nggak papa kalau
dikembalikan cuma yang 5ribu aja. Atau solusi lain, tolong aku diberi username
sama password baru saja. Kalau misal yang lama takut aku salahgunakan, pikirku,
kan sama mereka bisa di revoke? Masa mereka nggak bisa melakukannya? Kurang legowo
apa coba aku?
Disinilah petualangan ngobrol dengan CS Tembok dimulai. Kenapa
kusebut CS Tembok? Sebab gimanapun aku ngomong, jawaban mereka standar banget. Ya
tunggulah, bersabarlah, segeralah, dan omong kosong lainnya. Besoknya bahkan
disuruh kembali lagi untuk coba. Aku sudah sinis lho waktu itu.
Dan ternyata memang ga ada perubahan. Kesel banget nggak
sih?? Tapi ini belum apa-apa. Masih ada yang lain lagi.
Singkat cerita, sampai jatah waktu 24 jam habis masa berlaku
username dan password masalah tidak pernah terselesaikan. Dan terhitung sampai
hari ini, 6 Januari 2019, masih sama sekali tak ada solusi. Yang ada cuma menguras
emosi, tenaga, waktu, dan kuota internet untuk balas pesan para CS Tembok. Bahkan
yang menjengkelkan, mereka juga bilang username ku sudah lewat masa aktif jadi
tidak bisa meminta refund.
Oh Ya Allah, ini perusahaan macam apaaaaa? Perasaan aku dari
awal banget deh minta refund! CS nya yang ganti-ganti orang itu males baca chat
sebelumnya for sure! Tiap kali komplen selalu dikasih nomer tiket baru.
Maksudnya apa coba? Kayaknya tiket-tiket sebelumnya nggak pernah dilirik buat
diselesaikan deh, makanya tiketnya diganti-ganti terus! Dan jawabannya selalu
benada sama.
berlagak peka nih yeee? tapi pekamu peka palsu |
anak TK saja lebih pintar dari perusahaan ini! |
Karena sudah muak, kali ini aku tepati omonganku yang akan menuliskan masalah ini di blog. Setelah kucek, ternyata di internet juga ada komplen lain dari pelanggan, dan beberapa hal dalam masalah itu juga aku alami.
Aku mikir Telkom ini sepertinya perusahaan abal-abal
berkedok perusahaan besar. Dengan satu dan lain cara melakukan modus penipuan
pada para pelanggannya. Demi uang haram Rp 5000 mereka rela meladeni satu
pelanggan sampai berminggu-minggu. Yah, memang kalau sudah dibutakan, apapun
akan dijabanin. Iya tidak?
Telkom, aku tidak akan pernah mau pakai layanan internetmu
lagi. Bakal mikir satu milyar kali deh kalau mau pakai lagi!
Ingin ku berkata kasar…. Tapi ya sudahlah! Hanya Allah yang
paham seberapa marahnya aku. Toh orang yang menzalimi orang lain bakal kena balasannya.
Mereka bisa saja mengabaikanku sekarang, tapi ingatlah aku nggak akan pernah
melupakan dan mengikhlaskan masalah ini.